Ucapkan...

Ucapkan...

Kamis, 14 November 2013

Peralatan dan cara membuat Alat Penghasil BIOGAS

Untuk membuat biogas tidak memerlukan teknologi yang canggih dan juga tidak membutuhkan biaya yang mahal, Peralatan yang dibutuhkan tidak perlu mengeluarkan uang sampai puluhan juta rupiah, cukup hanya dengan modal ratusan ribu saja.
Namun yang paling utama yang harus disediakan adalah ketersediaan kotoran hewan yang terus menerus (untuk kontinyuitas gas yang dihasilkan) Hal ini sangat dimungkinkan oleh peternak, terutama peternak sapi. Selain Ketersediaan kotoran, yang tak kalah pentingnya yaitu penyesuaian udara sekitar, karena suhu yang paling baik untuk terjadinya proses pembentukan biogas adalah antara 32-37 derajat celsius. pada suhu ini mikroba (bakteri penghasil biogas) hidup dan aktif.
Untuk pertama kali pengisian, diperlukan kurang lebih 200 kg kotoran, selanjutnya untuk kontinyuitas cukup dengan 15 kg saja per hari. Untuk peternak yang memiliki 1 ekor sapi saja bisa untuk menyediakan kotoran untuk kontinyuitas gas yang di hasilkan (15 kg / hari ), namun untuk penyediaan 200 kg kotoran (sebagai  bahan pengisian awal ) perlu dilakukan pengumpulan kotoran beberapa hari saja agar terkumpul 200 kg.
Artinya Peternak yang hanya memiliki 1 ekor sapipun bisa membuat biogas, hal ini akan mengurangi pengeluaran keluarga (penghematan) untuk membeli gas LPG untuk kebutuhan memasak.

Proses terjadinya Biogas.
Pada artikel sebelumnya sudah dijelaskan bagaimana proses terjadinya biogas dari kotoran hewan (sapi), namun akan saya ulas kembali sedikit mengenai prosesnya ini.
Kotoran sapi yang telah ditambah air ( perbandingan air + kotoran = 1:1 ), setelah dimasukan kedalam alat pengahasil biogas (harus tertutup) dalam keadaan anaerob (hampa udara) maka kotoran ini akan menghasilkan biogas.

Perlalatan yang dibutuhkan untuk pembuatan alat Penghasil biogas.
1.  4 buah drum bekas yang masih bagus (tidak bocor) dan suadah dibersihkan, 3 buah drum berukuran 200 ltr dan 1 buah drum       berukuran 120 ltr  atau yang lebih kecil dari yang 200 ltr.
2.  2 buah Pipa Besi berdiameter 5 cm panjang kurang lebih 60 cm (panjang disesuaikan dengan tinggi drum setelah dibaringkan).
3.  Sealng karet (besarnya sam dengan selang untuk ke kompor gas biasa) dan 2 buah kran.

Cara pembuatan.
1). 1 buah drum 200 ltr di buka tutupnya, lihat gambar 1.                                        gambar 1
2). 1 buah lagi drum 200 ltr dipotong tutupnya , lihat gambar 2
3). Satukan(di las) 2 buah drum tersebut pada sisi tutup yng dibuka dan yang di   potong. lihat gambar 3.

gambar 2.                                                                                                                        
gambar 3.

4).  Tempelkan pipa besi berdiameter 5cm ( di Las ) pada kedua sisi drum yang telah dilubangi  5cm (pada gamber 3), pipa besi yang satu di tambah corong, yang nantinya berfungsi sebagai saluran untuk masukan bahan, dan pipa besi yang satunya tanpa corong sebagai bahan keluaran sisa pembuatan gas, dan pada bagian atas (setelah drum di satukan ) di lubangi dan di tempel pipa ukuran kecil dan krannya dan terus sambung dengan selang karet, ini sebagai saluran gas yang di hasilkan. jadinya seperti pada gambar 4.

gambar 4.

5). Selanjutnya kita buat alat penyimpan gas sebelum nantinya disalurkan ke kompor gas. dengan cara 1 buah drum 200 ltr dibuka tutupnya kemudian diisi air setengahnya, kemudian drum kecil (120 ltr) di buka tutupnya, kemuian dilubangi sisi bagian bawahnya sebanyak 2 lubang, untuk pipa kecil dan kran, 1 sebagai saluran gas masuk dari alat penghasil biogas dan 1 lagi sebagai saluran keluar gas untuk disalurkan ke kompor gas, masukan drum kecil ini ke drum besar berisi air tadi secara terbalik sampai setengah badan drum. Lihat gambar 5.

Demikinalah Proses pembuatatan alat penghasil BIOGAS. Mudah bukan!! Selamat mencoba!!

Selesailah artikel ini semoga dapat bermanfaat bagi anda dan berkah bagi kita semua. amin...

21 komentar:

  1. sorry,pa fungsi drum yang 200 lt yang dalamnya ada drum yang 120, itu fungsinya untuk apa ya ,,?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf mas Sronto baru dijawab sekarang, drum yg 200 lt yg telah diisi setengahnya oleh air dan dimasukan drum yg 120 dengan terbalik (bagian terbuka dari drum 120 berada di bawah) Ini berfungsi sebagai penampung gas yg dihaslkan dari alat utama (penghasil Biogas) dan juga sebagai pengaman dari kelebihan gas.
      Gas yag dihasilkan oleh alat utama akan mengalir ke drum 120 secara kontinyu selama ada kotoran yg diproses di Alat penghasil gas (Lihat gambar 5), jika kompor tidak di pakai maka gas akan tetap mengalir ke penampung (drum 120) ini dan dengan otomatis drum 120 akan naik ke permukaan air, dan kelebihan gas tsb akan keluar melalui ruang terbuka dari bawah drum yg berbatasan dgn air. Jadi Intinya adalah sebagai pengamanan jika terjadi kelebihan kapasitas gas yg dihasilkan. Demikian semoga bermanfaat dan terimakasih telah mengunjungi blog ini, sukses slalu bagi anda.

      Hapus
    2. Maaf mas ganggu istirahatnya,. selain kotoran sapi ada alternatif lain ga?

      Hapus
    3. bisa kotoran kambing,kuda atau kerbau

      Hapus
    4. kl pakai kotoran ayam bisa gak mas

      Hapus
  2. inspiratif .. sebuah pencerahan bagi saya. thx

    BalasHapus
  3. salam sukses slalu.. mohon pencerahan drum yg kedua yg tutupnya dipotong pd saat pemasangan / penggabungan posisi lobang dibawah atau diatas? trims ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf mas fatkhan baru di balas... posisi yang berlubang berada di bawah mas... supaya ampas kotoran yg tidak terurai menjadi gas dapat terdorong ke lubang pembuangan ampas... trmakasih telah berkunjung sukses slalu...

      Hapus
  4. Untuk drum 120 supaya tidak jomplang jatuh saat kepenuhan gas pengamannya pakai apa ya pak,trimakasih infonya bermanfaat sekali..,

    BalasHapus
    Balasan
    1. sbenarnya tidak akan jomplang jatuh krna akan tersandar pada drum yg 200lt asal isi air pada dum yg 200lt tsb tidak lebih dr setengahnya, bisa juga di isi sepertiganya

      Hapus
  5. Mf .gan mau tanya klo drum 200 ltr yg digabungkan tadi. klo di isi secara continyu kan penuh tuc bagaimana membuang.y ato lewat besi paralon buangan ato lain.y trim

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak akan penuh karena ampas kotorn yg tidak mnjdi gas akan kluar dgn sndirinya akibat gas itu sndiri dan akan kluar dari sisi pmbuagan. lihat gmbarnya. trim

      Hapus
  6. boz buat masukin kotoran sama pembuangan harus pake keran gak supaya gas yg di hasilkannya gk kemana" gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. ga perlu pk kran sebab kotorn yg di masukan menutupi lubang bawah pipa pemasukn dan pengeluarn dan pengisian kotrn hrus kontinyu agar tetap menutupi lubang bwh tsb.

      Hapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  8. gan mau tanya posisi drum yang tutupnya di potong setngah itu dibawah apa di atas. sedangkan di gambar posisi dibawah.. itu gunanya untuk apa ya?

    apa boleh jika drum yang disatukan, di tempatkan didalam tanah/ di pendam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak untuk ilmu yg agan bagikan untuk kami yg awam ini, semiga bermanfaat buat kita semua.
      Ane mau tanya gan, kalau biogas dari limbah kotoran ayam apa bisa digunakan? Kalau bisa apakah harus kotoran ayam murni atau kalau ada campuran sekamnya apa tidak apa apa gan?
      Terima kasih untuk pencerahannya gan.

      Hapus
  9. Mau nanya nih klo drum diganti pake ember bisa gak gan ?

    BalasHapus
  10. Kang mau nanya soal drumyg nomer 1 tutup nya di buang atau di buka separo saja?

    BalasHapus
  11. Assalamualaikum,maaf bang mengganggu,,ini mau tanya,kaitan dengan biogas.untuk tahap percobaan,bisa engga memakai ember,dan bahannya dari sampah busuk,terimakasih wasalam

    BalasHapus

Flag Counter
free web site traffic and promotion
SEO Stats powered by MyPagerank.Net