Ucapkan...

Ucapkan...

Jumat, 15 November 2013

BANGSA ISRAEL DALAM PERSPEKTIF AL-QUR'AN











YAHUDI SEBAGAI AHLI KITAB



Para ahli hukum islam bersepakat bahwa kaum yahudi dan nashroni termasuk kelompok masyarakat yang di anggap sbagai ahli alkitab. Mereka mendapat perhatian khusus dalam ajaran islam, terlebih lagi menurut sejarah bahwa bangsa quraisy (Bangsa Arab) dan yahudi merupakan rumpun keluarga besar ibeahim, yang dalam qur'an disebut sebagai alu-ibrohim (QS. Ali Imran : 33 ). Contoh perlakuan khusus ini adalah dibolehkannya seorang pria muslim mengawini wanita ahlulkitab dan membolehkan memakan sembelihan mereka (QS. Al-Maidah : 5 ). Dan juga diperbolehkannya bermu'amalah dengan mereka, selama mereka tidak melancarkan permusuhan kepada ummat islam. (QS. Al-Mumtahanah : 8-9 ).
Perlu diperhatikan juga bahwa penyebutan Al-Qur'an terhadap yahudi sebagai ahli kitab tidak identik dengan musyrik, walaupun Alquran telah menguraikan sekian banyak keyakinan ahli kitab yang pada hakikatnya merupakan kemusyrikan, misalnya keyakinan Trinitas yang dikecam dalam QS. An-Nisa : 181-182,  QS. Al-Maidah : 72-76, atau keyakinan bahwa isa adalah anak Allah (QS. At-Taubah : 30-31), Dan juga sikap mereka (ahli kitab) yang diskriminatif terhadap Nabi Muhammad SAW. di cap oleh alquran sebagai orang kafir yang sebenarnya (QS. An-Nisa : 150-151).Hal ini wajar disebutkan karena ahli kitab (Yahudi dan Nashrani) yang tidak mengakui kenabian Muhammad SAW sama dengan tidak mengakui juga nabi-nabi bangsa israel sendiri dan nabi-nabi sebelumnya, karena menurut alquran, dakwah nabi Muhammad SAW ini merupakan kontinuitas misi tauhid para nabi sebelumnya (QS. Al-Maidah : 48,  Asy-syura : 13,  Az-Zukhruf : 45,  Al-Ahqaf : 9 ).
Kembali kepada perlakuan khusus dalam alquran terhadap ahli kitab terutama untuk membolehkannya seorang pria muslim mengawini wanita ahli kitab dan bolehnya memakan sembelihan mereka, bukan lah sebuah keharusan bagi umat islam, selama masih ada wanita muslim dan juga sembelihan seorang muslim kita tidak perlu melakukannya. Kedua hal tersebut mencerminkan bahwa ummat islam itu begitu toileran terhadap Ahli kitab.

WATAK BANI ISRAIL DALAM ALQUR'AN

Alquran merupakan kemu'jizatan yang abadi, oleh karena ituseluruh petunjuk dan tuntunannya bersifat abadi dan mutlak. Demikian pula dengan prediksi-prediksinya terhadap perubahan jaman tetap konsisten, bahkan semakin hari semakin menampakan kecocokannya. Inilah yang harus menjadikan bertambahnya keyakinan kita sebagai seorang muslim terhadap alquran.
Penilaian alquran terhadap watak dan perangai bani israil juga merupakan mukjizt, artinya bahwa sifat dan perangai bani israil dapat kita temukan sepanjang masa.  Alquran banyak mencata tentang sifat dan perangai buruk bani israil yang sangat membandel dan bahkan membunuh para nabinay (QS. Al-Baqarah : 91). Adapun sifat-sifat buruk lainnya yaitu :
  1. Suka mempermainkan dan mengingkari perjanjian (QS. Albaqarah:83-86, 89-101, Ali-Imran:187, Al-Maidah: 12-13,  Al-Anfal : 57-58)
  2. Bersikap kurang ajar kepada Allah, memusuhi malaikat jibril dan membunuh para nabi (QS.Ali-Imran:21-22 dan181,  Al-maidah: 64,  Al-Baqarah:97-98).
  3. Berkeli, berkilah dan menghalalkan yang haram (QS. Al-a'raf : 164-165, Al-Baqarah : 65-66)
  4. Mengingkari kebenaran, memiliki rasa dengki terhadap nikmat yang diperoleh orang lain.(QS. Al-Baqarah : 89, 105 dan 109)
  5. Memalsukan dan menjual ayat-ayat Allah dengan harga yang murah demi keuntungan duniawi (QS Al-Baqarah : 75-79, An-Nisa : 46)
Watak-watak di atas sengaja dipertontonkan kepada ummat islam supaya tidak menirunya, dan tentu saj agar kita tidak bernasib sama seperti mereka.
Namun demikian Alquran sungguh adil dalam memberi penilaian terhadap sifat (watak) dan perangai orang yahudi tersebut, tidak semua dipukul rata sebagai orang kafir. Artinya quran tidak menzalimi kaum minoritas yaitu orang yahudi yang tidak memiliki sifat dan perangai yang buruk. dan bahkan mereka juga termasuk orang yang sholeh. Allah berfirman : " Mereka itu tidak sama, diantara golongan ahli kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah, pada beberapa waktu dimalam hari sedang mereka juga bersujud. Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah kepada yang munkar dan bersegera kepada berbagai kebajikan. Mereka itu termasuk orang-orang yang sholeh. (QS Ali-Imran : 113-114).
Dengan demikian, kita sebagai ummat islam harus tetap toleran terhadap ahli kitab selama mereka tidak melakukan permusuhan, tetapi bila mereka telah melakukan permusuhan dan menyerang ummat islam, kitapun harus tegas terhadap mereka dengan menyerangnya kembali (perang ada dua : Perang pemikiran /Ghozwul Fikri dan perang pisik/jihad).

Demikian,   Semoga bermanfaat...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flag Counter
free web site traffic and promotion
SEO Stats powered by MyPagerank.Net