Ucapkan...

Ucapkan...

Sabtu, 23 November 2013

Jihad Sosial dan Intelektual Sebagai Gerakan Kebangkitan Ummat

Salah satu aspek ajaran islam yang sangat penting dalam mewujudkan misi islam sebagai rahmatan lil'alamin adalah jihad dalam pengertian yang seluas-luasnya. karenanya, konsepsi jihad yang direduksi dan disempitkan maknanya akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan ajaran islam sebagai rahmatan lil'alamin.

Selama ini seperti yang sering terjadi pada sebagian ummat islam, konsepsi jihad dipahami dalam arti yang formalitas (fikih). Jihad hanya dipahami sebagai doktrin perang pisik melawan musuh dalam mempertahankan agama dan negara, Jihat selalu diartikan Al-qital (perang). Pemahaman kosep jihad seperti ini memang tidaklah salah, namun kurang tepat jika hanya diartikan sebagai Al-qital saja, sehingga mengakibatkan kurang efektifnya konsepsi jihad dalam kehidupan nyata.
Menurut syaikh Yusuf Qordhowi dalam bukunya "fiqhul Jihad", Kata jihad mempunyai makna yang lebih luas daripada makna peperangan (Al-qital). Bagi qordhowi, jihad merupakan pengerahan usaha dan kemampuan di jalan Allah dengan nyawa, harta, pikiran, lisan, pasukan dan lain sebagainya. Dengan mengutip pendapat ibnu taimiyyah, qordhowi memberi isyarat bahwa jihad mencakup aktivitas hati berupa niat dan keteguhan.
Aktivitas lisan berupa dakwah dan penjelasan, Aktivitas akal berupa pemikiran dan ide serta aktivitas tubuh berupa perang dan lain sebagainya. Pengertian jihad seperti inilah menurutnya yang lebih tepat karena mencakup seluruh jenis jihad yang di terangkan oleh Al-qur'an dan As-sunnah.
Dari Definisi jihad tersebut, Yusuf Qordhowi membagi jihad kedalam 4 jenis yaitu :
1. Jihad Militer (jihad perlawanan dan penyerangan)
2. Jihad spiritual
3. Jihad Dakwah
4. Jihad sipil.( Mencakup jihad ilmu, jahad sosial, jihad intelektual, jihad ekonomi, jihad pengajaran, jihad kesehatan  dan jihad sebagainya ).
Pemaparan Yusuf Qordhowi di atas sangat beralasan, tidak semua makna jihad itu al-qital (perang). sebagai contoh ada sebuah hadits, Rosulullah saw menyatakan "Jihad yang paling utama adalah mengemukakan kebenaran didepan penguasa zdolim (HR. Tirmdzi). Jadi makna jihad itu dalam kotek yang luas. Intinya adalah amar ma'ruf nahyimunkar tentu dengan berbagai cara yang ma'ruf.

Jihad Sosial dan Intelektual
Sebenarnya diatara jihad-jihad, yang paling  terasa dan berpengaruh dalam kehidupan adalah jihad sosial dan jihad intelektual.
Jihad sosial yang dimaksud adalah upaya bersama sekuat tenaga, secerdas dan searif daya nalar serta semampu dana untuk berjuang mengatasi dan memberi solusi yang tepat terhadap berbagai masalah sosial.
sedangkan jihad intelektual adalah upaya sekuat tenagauntuk merumeskan ide, gagasan dan pemikiran yang cerdas dan efektif untuk kemaslahatan manusia. Sebagai salah satu contoh adalah mencerdaskan ummat dengan memberikan pendidikan.
Maka Jihad yang paling tepat saat ini adalah jihad sosial dan jihad intelektual dimana sekarang keadaan masyarakat yang sungguh memprihatinkan, mulai dari permasalahan kemiskinan, keterlantaran, kebodohan, krisis akhlak, ancaman disintegrasi, narkoba, korupsi, kriminalitas, ketidak adilan sosial dan sgudang masalah yang lainnya yang begitu kompleks. Mengatasi segala permasalahan tersebut adalah tugas yang sangat mulia dan itulah jihad.
Namun demikian, yang harus diperhatikan adalah upaya yang sungguh-sungguh dan tentunya membutuhkan ide dan gagasan yang cemerlang agar penyelesaiannya dapat efektif. Selain kerja keras juga dibutuhkan kerja cerdas, maka dari itu jihad sosial ini berkaitan erat dengan jihad intelektual. Jihad sosial dapat membantu mengatasi masalah sosial, dalam prosesnya diharapkan melahirkan jihad intelektual. begitupun jihad intelektual diharapkan melahirkan jihad sosial.
Dua aktivitas ini (jihad sosial dan intelektual) yang menjadi cikal bakal kebangkitan dan keberhasilan ummat islam di masa lalu dalam membangun dan menciptakan peradaban yang kuat dan unggul, bahkan telah dimulai sejak jaman Nabi Muhammad saw. ketika beliau sampai di madinah, Nabi membuat sebuah kebijakan yang menjadi cikal bakal terbentuknya peradaban islam yang menguasai dunia selama hampir delapan abad.
Seperti yang dipaparkan oleh Prof. M. A'zami dalam bukunya, The History of The Qur'anic Text from Revelation To Compilation, Nabi Muhammad saw begitu sampai di madinah membuat suffa di dalam mesjid untuk para mustad'afin sebagai tempat belajar. Beberapa utusan yang datang dari luar daerah diberikan kepada orang setempat (madinah) untuk diberi perlindungan bukan saja di bidang pangan dan penginapan, melainkan juga dalam hal pendidikan. Begitulah Nabi mendidik ummatnya agar berjiwa sosial dan juga cerdas.
Gerakaan jihad sosial Nabi pada saat itu telah melahirkan para pewaris nabi (ulama), kaum intelektual yang menjadi pencerah ummat. dari kaum intelektual ini muncul gagasan, ide dan pemikiran yang cemerlang dalam mengatasi semua persoalan ummat.
Untuk itu sudah saatnya gerakan jihad sosial dan intelektual ini digalakan untuk membangun kembali peradaban islam yang kuat dan disegani.

Wallohu A'lam......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Flag Counter
free web site traffic and promotion
SEO Stats powered by MyPagerank.Net